Kayu Jati Platinum Andalan Baru Ekspor Furnitur Indonesia

Giri Hartomo, Jurnalis
Minggu 23 Juni 2019 11:15 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Setkab)
Share :

JAKARTA - Kayu jati platinum bisa menjadi salah satu andalan ekspor furnitur Indonesia. Sebab kayu jati ini berbeda dari jati kebanyaka yang usia panennya harus mencapai 40 tahun terlebih dahulu.

Data Kementerian Perdagangan Republik Indonesia menyebutkan nilai ekspor furnitur Indonesia sejak 2016 terus meningkat meski pada 2015 sempat turun. Pada 2016 nilai ekspor furnitur sebesar USD1,60 miliar, lalu pada 2017 naik menjadi USD1,63 miliar dan pada 2018 kembali naik menjadi USD1,69 miliar.

Temuan jati platinum diharapkan bisa membantu para pengusaha furnitur untuk meningkatkan nilai ekspor. Jati platinum adalah jenis pohon jati yang dikembangkan Witjaksono dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sekitar 15 tahun silam. Penyebaran jati platinum hingga kini sudah ada di seluruh Indonesia, kecuali Riau, Bengkulu, dan Papua karena sifat tanah di sana yang tidak cocok bagi tanaman jati.

Betalini Widhi Hapsari, salah satu peneliti di Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI yang juga menjadi anggoata tim penelitian jati platinium, mengatakan pohon jati yang ditanam di ketiga daerah tersebut pada ketinggian tertentu akan mati karena tanahnya dangkal. "Akar pohon jati tidak kuat menopang pohon. Daerah pesisir juga tidak cocok. Adapun wilayah di Pulau Jawa hampir semua bisa ditanami jati, terutama di Jawa Timur," tutur Betalini kepada KORAN SINDO.

Menurutnya, tanah di Jawa Timur lebih kering sehingga kayu lebih kuat karena tidak berongga, tidak ada celah untuk air. Tanah di daerah perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta seperti di Wonogiri, Wonosari juga termasuk salah satu wilayah yang baik bagi tanaman jati sehingga harga kayu jati di daerah tersebut termasuk yang paling mahal.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya