Kayu jati platinum yang dikembangkan LIPI memiliki kualitas yang bagus karena proses pembibitan melalui kultur jaringan yang mengikuti pohon induk. "Induknya pun dipilih, tidak bisa semua tanaman bisa menjadi induk. Hanya tanaman jati platinum yang berkualitas dan unggul nantinya menjadi pohon induk," jelasnya.
Laman lipi.go.id menjelaskan jati platinum adalah hasil rekayasa genetika dengan cara mutasi radiasi sinar gamma bekerja sama dengan Batan yang kemudian diperbanyak dengan kultur jaringan sehingga mutu bibitnya seragam. Jati platinum hasil riset ini bisa mencapai diameter 30 cm hanya dalam waktu 5 tahun sehingga bisa dipanen sebagai veneer untuk bahan bangunan.
Jati biasa membutuhkan waktu 10–15 tahun untuk bisa diambil kayunya sebagai kusen, tapi jati platinum ini hanya dalam waktu 5 tahun. Jati platinum cepat berbunga dan berhenti tumbuh secara vegetatif dan membuat diameter pohonnya membesar secara cepat. Selain itu jati platinum tumbuh menjulang hingga 5–6 meter sebelum mulai bertunas ke samping sehingga kualitas kayu jati menjadi baik.
Penanaman jati platinum memberikan keuntungan karena dengan bibit seharga Rp10.000, dalam 5–10 tahun akan menjadi tanaman dengan diameter 30 cm setinggi 6 meter atau berarti didapat volume 0,42 meter kubik. Selain memberi keuntungan ekonomi, penanaman jati platinum juga bisa mereduksi emisi karbon.
(Rani Hardjanti)