JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data neraca perdagangan Indonesia bulan Mei 2019, pada hari ini, Senin (24/6/2019). Pengumuman laju ekspor-impor tersebut akan disampaikan Kepala BPS Suhariyano pada pukul 11.00 WIB di Kantor Pusat BPS, Jakarta.
Sebelumnya, pada rilis data neraca perdagangan April 2019, BPS mencatat terjadi defisit USD2,5 miliar. Realisasi ini memburuk dari posisi neraca perdagangan Maret 2019 yang surplus USD540 juta.
Baca Juga: Atasi Defisit Neraca Dagang? Begini Caranya
Kondisi ini juga membuat pada April 2019 merupakan kinerja neraca perdagangan terburuk sepanjang sejarah. Di mana laju ekspor Indonesia mencapai USD12,60 miliar atau turun 10,8% dibandingkan Maret 2019. Sedangkan impor sebesar USD15,10 miliar atau naik 12,25% dibanding Maret 2019.
"(Defisit April 2019 terparah) Yang ada betul. Defisit (terdalam) di Juli 2013 sebesar USD2,3 miliar. Tapi data lengkapnya saya tidak bawa," ujarnya, di Gedung BPS Jakarta, Rabu (15/5/2019).
Baca Juga: Ketegangan Perang Dagang Meningkat, China dan AS Mulai Saling Serang
Adapun sepanjang tahun 2018 neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit yang lebar yakni USD8,56 miliar. Defisit ini bahkan menjadi yang terdalam sejak tahun 1975, yang juga pernah mengalami defisit sebesar USD391,9 juta.
Selain merilis data eksor impor, BPS juga akan mengumumkan perkembangan upah pekerja/buruh pada Mei 2019.
(Feby Novalius)