Otoritas Palestina menganggap rencana AS itu janji yang seluruhnya abstrak. Palestina menegaskan bahwa hanya solusi politik yang akan menyelesaikan masalah. Palestina juga menyatakan ada upaya menyuap sejumlah pejabat untuk menerima pendudukan Israel yang dianggap ilegal oleh dunia internasional tersebut.
Baca Juga: World Bank Turunkan Target Pertumbuhan Ekonomi Global, Begini Respons Sri Mulyani
Mantan politisi senior Yordania, Jawad al-anani, menyebut kecurigaan besar setelah keputusan Trump memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem dan mengakui pencaplokan Israel di Dataran Tinggi Golan.
“Ini pendekatan tidak seimbang. Ini menganggap Palestina sebagai sisi yang lebih rentan dan mereka seseorang dapat melakukan tekanan lebih mudah. Ini kemunduran besar untuk seluruh wilayah,” kata Jawad.
Deputi Kepala Ikhwanul Muslimin Yordania Azzam Huneidi menyatakan, “Rencana ekonomi ini menjual Pales tina dengan dalih kesejahteraan imbalan untuk damai dan tak ada tanah yang dikembalikan serta dengan dana besar di tanggung Negara-negara Arab Teluk. Kesepakatan dengan dana Arab.”
(Feby Novalius)