JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Mei 2019 mengalami surplus tipis sebesar USD210 juta. Realisasi ini membaik dari posisi neraca perdagangan April 2019 yang defisit sebesar USD2,5 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto menyatakan, nilai laju impor pada Mei 2019 mengalami penurun, meski demikian nilai kinerja ekspor tetap tumbuh. Hal ini membuat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus.
Di mana nilai impor sebesar USD14,53 miliar atau turun 5,62% dari bulan sebelumnya. Sedangkan ekspor tercatat sebesar USD14,74 miliar atau tumbuh 12,42% dari bulan April 2019.
Baca Juga: Neraca Perdagangan Diproyeksi Masih Defisit hingga USD1,2 Miliar
“Neraca perdagangan Maret 2019 mengalami surplus USD210 juta. Meskipun hanya kecil surplusnya, namuan ini setidaknya jadi snyal positif," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Pusat BPS, Jakarta, Senin (15/4/2019).
Secara rinci, pria yang akrab disapa Kecuk ini menyatakan, pada komoditas non migas tercatat surplus USD1,18 miliar. Sedangkan, migas mengalami defisit sebesar USD977,8 juta.
Baca Juga: Menanti Data Neraca Perdagangan Mei 2019