Bisnis Jastip, Berapa Sih Keuntungannya?

JAKARTA - Bisnis Jastip atau jasa titip belakangan menjamur di kalangan milenial. Bagaimana tidak, bisnis yang berawal dari hobi jalan-jalan ini bisa memberikan keuntungan yang cukup membuat dompet menjadi tebal.

Jastip merupakan aktivitas menawarkan beberapa barang dari suatu destinasi tertentu baik dalam maupun luar negeri. Penawaran Jastip biasanya dilakukan dengan smartphone melalui Whatsapp Grup atau sosial media seperti Instragram. Lalu berapa perhitungan keuntungan para Jastip?

Menurut Angel Eva Christine pemilik akun instagram @AkulahSiRatuJastip, biasannya setiap item keuntungan yang didapatkan adalah sekitar Rp10.000 hingga Rp20.000 per item untuk barang dalam negeri. Sedangkan untuk barang-barang dari luar negeri biasannya, keuntungan sedikit berbeda.

"Kalau luar negeri Rp15.000 sampe Rp30.000," ucap Angel Eva Christine pemilik akun instagram @AkulahSiRatuJastip saat dihubungi Okezone, Rabu (26/6/2019).

Sedangkan untuk barang yang biasannya dibawa tergantung dari kapasitas maksimal yang disediakan oleh pihak maskapai. Sebagai contohnya adalah untuk penerbangan ke Jepang, biasannya bisa membawa maksimal 46 kilogram.

Biasannya, penyedia jasa titip ini akan membawa lebih dari satu koper ketika berperegian. Satu koper akan digunakan untuk barang-barang pribadinya, sedangkan satu laginya diperuntukan untuk barang-barang titipan.

"Jadi gini misalnya di Australia batasnya 21 kilogram, sedangkan barang jastip kita batasi (di bawah 21 kilogram). Dan kita selalu bawa dua koper," jelasnya.

Produk asal Jepang masih menjadi primadona dari konsumen jastip ini. Utamannya adalah produk-produk seperti skin care, makanan, make up hingga sepatu dan baju.

"Pertama makanan, kedua skin care, yang ketiga itu kosmetik sepatu. Lebih ke cewek sih kebanyakan yang nitip. Kemarin juga ada yang nitip vitamin waktu ke Australia.(Tapi paling banyak itu Jepang) karena murah," ucap Angel.