Ia menambahkan penanaman modal negara (PMN) senilai Rp1,5 triliun juga menjadi alasan utama PT PAL Indonesia menerima proyek kapal dari Kemhan dan TNI karena memiliki kewajiban untuk mengembalikan PMN.
Baca juga: Duh, Kasus Dugaan Suap Ganggu Penjualan PT PAL ke Luar Negeri
Setidaknya PT PAL harus mengembalikan minimal Rp50 miliar pertahun atau setara dengan harga satu kapal, sehingga untuk dapat mengembalikan PMN, diharapkan adanya pesanan pesanan yang berkelanjutan.
"Mengapa kita sangat menunggu orderan dari TNI maupun Kemhan karena biaya operasional yang harus kita tutup daripada kita menunggu pihak swasta yang belum pasti. Terlebih, orderan dari pihak swasta memiliki resiko yang sangat tinggi," kata Irianto.
(Rani Hardjanti)