3. Kesempatan Tumbuh dan Berkembang
Menurut survei The Muse, sekitar 58% dari basis pengguna platform yang berasal dari generasi milenial mengatakan rencana berganti pekerjaan tahun 2018. Salah satu alasan yang mendasari rencana pindah kerja adalah keinginan untuk mendapat peluang tumbuh dan berkembang. Artinya, generasi milenial selalu haus akan ilmu baru.
Untuk itu, perusahaan mesti menyediakan pelatihan untuk pengembangan individu, sistem mentoring yang baik, hingga membuka kesempatan cuti sekolah. Dengan keahlian dan keterampilan yang lebih baik, generasi milenial bisa berharap menaiki tangga karir lebih cepat. Pada akhirnya, generasi milenial dapat berkontribusi lebih besar pada perusahaan.
4. Work Life Balance
Masih dari survei The Muse, milenial menyebut alasan pindah kerja karena mencari keseimbangan kehidupan dan pekerjaan. Generasi muda ini menyadari pentingnya meluangkan waktu berkualitas dengan keluarga dan kerabat dibanding hanya berkutat dengan pekerjaan sehari-hari. Jadi, milenial tidak akan betah bekerja pada perusahaan yang menuntut karyawan untuk sering lembur hingga kerja di luar jam kerja.
Tapi, hal ini bukan berarti perusahaan mesti mengurangi pekerjaan yang harus ditanggung setiap individu. Milenial tetap mau bekerja keras dengan pengaturan waktu yang lebih fleksibel, seperti kebijakan work from home. Selain itu, pekerja juga berharap kesempatan cuti yang tidak dipersulit.
5. Kompensasi
Kebanyakan orang pindah kerja dengan alasan mengharapkan penghasilan lebih baik, tak terkecuali generasi milenial. Memang, hal ini bukan menjadi alasan utama, tetapi merupakan salah satu pertimbangan yang menguatkan keputusan pindah kerja.
Tawaran gaji besar di perusahaan lain memang menarik. Di luar pendapatan utama itu, generasi milenial juga melihat tunjangan di luar gaji yang menguntungkan, mulai dari tunjangan kesehatan, transportasi, hingga makanan gratis di kantor.
Dunia kerja hari ini tidak hanya dikendalikan oleh perusahaan. Tenaga kerja juga punya daya tawar untuk menentukan tempat kerja terbaik. Dengan memahami keinginan dan kebutuhan generasi milenial, maka perusahaan akan mendapat talenta terbaik. Sementara karyawan yang bekerja di perusahaan idaman akan berusaha lebih produktif dan memberi kontribusi besar bagi perusahaan.
(Dani Jumadil Akhir)