JAKARTA - PT Barito Pacific Tbk (BRPT) berencana melakukan aksi korporasi berupa pemecahan nilai nominal saham (stock split) dalam waktu dekat ini. Rencana stock split akan disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang bakal dilakukan perusahaan pada Jumat 19 Juli 2019.
Kepala Riset Narada Kapital Kiswoyo Adi Joe menyambut baik rencana stock split yang akan dilakukan BRPT. Dia menyarankan, agar saham Barito makin terjangkau investor ritel, maka rasio pemecahan berkisar 1:4 atau 1:5.
"Jadi itu rasionya sudah sangat bagus antara 1:4 atau 1:5. Sehingga, jika tadinya harga BRPT sekitar Rp3.200-3.400 per saham menjadi Rp640- 800 per saham, tergantung rasio yang dipilih. Tentunya saham BRPT akan lebih likuid dan lebih banyak investor ritel yang akan menyerap. Karena harga saham lebih murah," kata Kiswoyo di Jakarta, Rabu (10/7/2019).
Baca Juga: Moody's Beri Peringkat B1 Barito Pacific
Kiswoyo memaparkan, pemecahan nilai nominal saham juga akan membuat jumlah saham beredar perseroan meningkat dari posisi yang ada saat ini.
"Saya melihat strategi pemecahan nilai nominal saham yang dilakukan BRPT cukup bagus. Merujuk pada saat stocksplit 2017, harga saham BRPT saat ini sudah naik sekian persen. Dengan prospek bisnis yang bagus dalam jangka panjang, bukan tak mungkin harga sahamnya akan kembali meningkat," tutur Kiswoyo.
Baca Juga: Barito Pacific Bagikan Dividen Interim Rp250 Miliar
Apalagi, kata Kiswoyo, BRPT memiliki anak usaha PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang sangat diuntungkan dengan turunnya harga minyak pada saat ini. Maka, akan menekan biaya bahan baku perseroan ketika melakukan produksi petrokimia.