JAKARTA - Kesenjangan gaji antara karyawan level bawah dan level manajer senior di setiap wilayah di dunia sejak 2008 semakin tinggi. Fenomena itu juga termasuk untuk Indonesia. Kenaikan kesenjangan gaji yang dramatis terjadi di India dengan kenaikan kesenjangan sebesar 66%, dan Hong Kong terendah pada 2,2%.
“Peningkatan kesenjangan gaji antara karyawan level bawah dan karyawan dengan level lebih tinggi di Indonesia adalah 12,7%, tertinggi ketiga di wilayah Asia. Tetapi masih lebih rendah dari rata-rata Asia, yaitu 15,3%,” demikian seperti dikutip dari sebuah studi yang dilakukan oleh Korn Ferry (NYSE: KFY), Rabu (10/7/2019). Studi tersebut, yang mengacu pada basis data gaji global yang dimiliki Korn Ferry, menunjukkan kesenjangan gaji meningkat 77% dari 58 negara yang dianalisis.
Baca Juga: Bayar Rendah Pekerja, Toko Sayur dan Buah Ini Didenda Rp2,5 Miliar
Principal Korn Ferry Indonesia Amanda Ryadi menjelaskan, kesenjangan gaji di Indonesia terjadi karena lingkungan bisnis sedang terdisrupsi dengan tren saat ini yang menuju digitalisasi. Sehingga perusahaan perlu mengadaptsi lingkungan bisnis VUCA (volatility, uncertainty, complexity dan ambiguity).
Dengan perubahan ini, terjadi peningkatan permintaan akansumber daya manusia dengan keterampilan dan kompetensi yang tepat untuk mengisi jabatan pada level manajemen dan level atas untuk mendukung transformasi dan pertumbuhan perusahaan.
"Namun, pasokan sumber daya manusia yang ada saat ini tidak memenuhi permintaan karena keterampilan dan kompetensi yang diinginkan masih langka di Indonesia, terutama ketika studi Korn Ferry baru-baru ini mengungkapketerampilan kepemimpinan utama yang diperlukan untuk keberhasilan di masa depan - ADAPT (Anticipate, Drive, Accelerate, Partner and Trust), ” kata Amanda.
Kekurangan sumber daya manusia yang tepat telah mengakibatkan persaingan pada bidang SDM untuk merekrut dan mempertahankankan karyawan yang memiliki talenta dan keterampilan yang mumpuni (talent war), yang memicu perang remunerasi antar perusahaan. Beberapa perusahaan di industri keuangan di Indonesia bahkan bersedia menawarkan gaji premium 30% atau lebih tinggi untuk mendapatkansumber daya manusia yang tepat. Kami tidak melihat disrupsi ini akan berakhir dalam waktu dekat di Indonesia.
Baca Juga: Ini Sebab Milenial Sering Pindah Kerja
"Oleh karena itu, perbedaan gaji yang lebih tinggi antara karyawan level atas dan level yang lebih rendah diperkirakan akan terus berlanjut selama beberapa tahun ke depan,” lanjut Amanda.
Secara global, analisis Korn Ferry menunjukkan beberapa alasan akan adanya kesenjangan gaji yang semakin lebar. Di level atatu jenjang bawah, adanya otomatisasi dan alih keluar atau off shoring atau merelokasi proses bisnis seperti produksi atau manufaktur ke lokasi di luar negeri, hal ini berarti terjadi peningkatan produktivitas yang mengakibatkan tenaga kerja yang tersedia semakin banyak - lebih banyak sumber daya manusia daripada pekerjaan - yang memperlambat kenaikan gaji.