Blok Cepu itu kini menjadi blok paling produktif dengan memproduksi minyak dan 216.000 sampai 225.000 barel minyak per hari, lebih tinggi dari Blok Rokan.
"Jadi sebenarnya barangnya di bawah (perut bumi) ada, cuma kita saja enggak nemu. Kalau mau refreshing ke Cepu, lihat sejarah di sana. Dulunya enggak ketemu. Mungkin dulu sekolahnya Pertamina dan Exxon beda," kata dia.
Berkaca pada sejarah eksplorasi Blok Cepu, Jonan melihat teknologi sangat mempengaruhi potensi pertambangan migas di Indonesia.
Dia pun mendorong pentingnya penggunaan teknologi mutakhir, mengingat hal itu yang menjadi salah satu kelemahan dari proses eksplorasi di Tanah Air.