Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Syarif Burhanudin mengatakan, saat ini Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2) masih berada di lokasi. Mereka bertujuan untuk mengumpulkan data guna mencari tahu penyebab peristiwa tersebut.
Proses penyelidikan akan memakan waktu seminggu. Hal itu disebabkan perlunya kroscek dengan kontraktor PT Istaka Karya (Persero) dan konsultan perencana PT Wahana Mitra Amerta.
“Sudah dilakukan pengecekan tapi kan mau dikonfirmasi ulang lagi, jadi belum bisa kita finalkan. Sudah ada draf hasil lapangan, mekanismenya kan setelah itu dibawa ke rapat. Kemudian dikonfirmasi ulang ke para pekerjanya, kontraktor dan konsultan,” ujarnya.
(Feby Novalius)