JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menggandeng perusahaan asal Amerika Serikat (AS) Boots and Coots untuk mengatasi gelembung gas dan minyak di sumur YYA-1 area Pertamina Hulu Energi (PHE) di Blok Offshore North West Java (ONWJ). Nantinya, sumur itu akan ditutup dan tidak digunakan lagi.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengatakan, dengan menggandeng perusahaan asal AS, diperkirakan penanganan kebocoran ini rampung sekitar sekitar 8 minggu hingga 10 minggu sejak ditetapkan kondisi darurat.
Baca Juga: Bagaimana Nasib Warga Karawang Imbas Tumpahan Minyak Pertamina?
"Diperkirakan akan memakan 8 minggu atau 10 minggu sejak dinyatakan kondisi darurat," ujarnya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Dharmawan menambahkan, alasan pihaknya menggandeng perusahaan asing karena memiliki pengalaman untuk mengatasi kebocoran gas. Bahkan perusahaan asal Negeri Paman Sam ini pernah menangani kebocoran gas yang lebih besar seperti Boots and Coots di Teluk Meksiko.
Baca Juga: Ada Gelembung Gas di Blok ONWJ, Apa Hasil Investigasi Pertamina?
"Dan untuk kegiatan penanggulangan sumur YY-1 Pertamina telah melibatkan sebuah perusahaan Boots and Coots perusahaan dari AS yang telah memiliki pengalaman dalam menangani kasus serupa termasuk skala yang lebih besar," jelas Dharmawan