JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2019 pada hari ini, Senin (5/8/2019). Pengumuman yang akan disampaikan Kepala BPS Suhariyanto tersebut, dijadwalkan pada pukul 11.00 WIB di Kantor Pusat BPS, Jakarta.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2019 sebesar 5,12%. Prediksi ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 yang sebesar 5,07 persen, namun lebih rendah dari realisasi kuartal II-2018 sebesar 5,27%.
"Perkiraan saya (pertumbuhan ekonomi) dibulatkan ke 5,1%. Ya sekitar 5,12%," ujar Darmin ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat 2 Agustus 2019.
Baca Juga: Ekonomi RI Diramal Hanya Tumbuh 5,1% pada 2019
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi nasional memang mengalami tekanan dari perlambatan ekonomi global. Hal itu terlihat dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang menurunkan proyeksinya dari 3,3% menjadi 3,2% dalam laporannya di Juli 2019, begitu pula dengan Bank Dunia dari 2,9% menjadi 2,6% dalam laporannya di Juni 2019.
Darmin menyatakan, konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi. Di samping investasi yang juga mengalami kenaikan.
Baca Juga: Penjelasan Sri Mulyani Ekonomi RI 2019 Hanya 5,2%, Tak Capai Target APBN
Namun demikian, sektor konsumsi masih menjadi pendorong utama perekonomian yang menyebabkan angka pertumbuhan masih bertahan di 5%. Adapun eskpor dan impor turut menjadi roda penggerak ekonomi bangsa setelah konsumsi masyarakat dan investasi.
"Ekonomi kita motor pertamanya kan memang konsumsi masyarakat, baru investasi, baru ekspor-impor sebenarnya," kata dia.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 akan tumbuh di kisaran 5,07% hingga 5,1%. Jika berada di batas bawah, maka pertumbuhan ekonomi menjadi sama dengan kuartal I-2019 yang juga 5,07%.
Menurutnya, sumber pertumbuhan ekonomi utamanya dari konsumsi rumah tangga. Lantaran bersamaan adanya pemilu dan pengeluaran lebih tinggi secara musiman berkaitan dengan Ramadan dan Idul Fitri.
"Sumber pertumbuhan kedua, yakni investasi bangunan berkaitan dengan belanjutnya proyek-proyek pembangunan infrastruktur. Kedua itu sumber yang menopang pertumbuhan ekonomi di triwulan II-2019," kata Perry ditemui di Gedung DPR.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2019 sebesar 5,07%. Di mana konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama pertumbuhan yakni berkontribusi 56,82%.
Konsumsi rumah tangga tumbuh 5,01% pada kuartal I-2019, melambat dari posisi kuartal IV-2018 sebesar 5,08%. Tetapi meningkat dari posisi kuartal I-2018 sebesar 4,94%.
Tak hanya pertumbuhan ekonomi nasional, BPS juga akan mengumumkan indeks tendensi bisnis dan ibdeks tendensi konsumen pada kuartal II-2019.
(Dani Jumadil Akhir)