Jokowi Suntik PLN Rp6,5 Triliun, Dirut Baru hingga Pemadaman Listrik Serentak

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Senin 05 Agustus 2019 07:48 WIB
Foto: Penjelasan PLN soal Pemadaman Listrik Serentak (Okezone)
Share :

JAKARTA - Pemadaman listrik serentak yang terjadi pada Minggu 4 Agustus 2019 siang hingga malam membuat PT PLN (Persero) menjadi bulan-bulanan. Sebab, segala urusan ekonomi khususnya di Jakarta terhenti.

Mulai dari pengoperasian KRL, MRT Jakarta hingga perbankan yang di mana sempat offline.

 Baca Juga: Sripeni Inten Cahyani Ditunjuk Jadi Plt Dirut PLN

Pemadaman listrik serentak di wilayah Jabodetabek hingga Bandung serta wilayah Jawa lainnya membuat masyarakat gerah. Sebab, BUMN listrik ini punya tanggung jawab berat untuk menerangi seluruh wilayah Indonesia.

Padahal, sebelum kejadian pemadaman listrik serentak ini, PLN mendapat dana segar dari Presiden Jokowi hingga bos baru.

Berikut rangkuman beritanya seperti dikutip Okezone, Jakarta, Senin (5/8/2019)

1. Jokowi Suntik Modal Rp6,5 Triliun ke PLN

Dengan pertimbangan untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), pemerintah memandang perlu melakukan penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara.

 Baca Juga: Jokowi Suntik Modal Rp6,5 Triliun ke PLN

Atas pertimbangan tersebut, pada 19 Juli 2019, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2019 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara.

“Nilai penambahan penyertaan modal negara sebagaimana dimaksud sebesar Rp6,5 triliun, bunyi Pasal 2 ayat (1) Perpres ini seperti dikutip laman setkab, Jakarta, Kamis 1 Agustus 2019.

 

2. Sripeni Inten Cahyani Ditunjuk Jadi Plt Dirut PLN

Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN tahun 2019 memutuskan mengangkat Sripeni Inten Cahyani sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama PT PLN (Persero) sekaligus merangkap sebagai Direktur Pengadaan Strategis satu, keputusan ini berlaku sejak 2 Agustus 2019.

 Baca Juga: Soal Mati Listrik Serentak, Plt Bos PLN: Murni Teknis Bukan karena Politik

Surat keputusan diberikan oleh Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aloysius Kiik Ro di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat 2 Agustus 2019.

3. Pemadaman Listrik Serentak

PT PLN (Persero) menjelaskan penyebab padamnya listrik yang terjadi Minggu pada pukul 11.48 WIB. Penyebab utamanya adalah karena adanya gangguan pada transmisi Ungaran - Pemalang sebesar 500 kV.

Executive Vice President Corporate Communication dan CSR PLN I Made Suprateka mengatakan, gangguan sistem yang terjadi membuat transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan. Ini juga kemudian diikuti oleh trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa.

PLN juga memastikan mati listrik yang terjadi secara serentak pada hari ini bukan sabotase. Apalagi sampai berbau politis.

Asal tahu saja isu politis ini muncul dikarenakan Sripeni baru diangkat menjadi Plt Dirut PLN baru pada jumat lalu.

Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sripeni Inten Cahyani mengatakan, kejadian ini tidak ada kaitannya dengan unsur politik. Ini murni karena gangguan teknis yang terjadi karena ada tegangan yang turun di Transmisi SUTET Ungaran-Pemalang 500 kilo volt (KV).

"Ini murni teknis. Berkaitan dengan hal-hal teknis. Tidak lihat satu hal pun yang sifatnya politis," ujarnya dalam acara konferensi pers di P2B Gandul, Depok, Jawa Barat, Minggu kemarin.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya