Dia menyatakan, peningkatan NPL itu terbeban karena kinerja beberapa anak usaha, khususnya di lini perbankan. Pihaknya pun mengaku tengah melakukan pembenahan, yang ditargetkan pada akhir tahun anak usaha tersebut sudah berkontribusi positif pada kinerja induk perseroan.
"Untuk NPL kami sedang berbenah. Kami tidak ingin anak usaha ini membebani di tahun depan," katanya.
Sementara itu, BRI juga tercatat menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp945,05 triliun sepanjang Januari-Juni 2019. Realisasi ini tumbuh 12,78% dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp838 triliun.
"Proporsi DPK masih didominasi oleh dana murah (CASA) berupa tabungan dan giro dengan komposisi mencapai 57,35%," ujar Suprajarto.
(Fakhri Rezy)