Bayang-Bayang Resesi AS Berkurang, Dolar Bangkit Menguat

, Jurnalis
Jum'at 16 Agustus 2019 08:01 WIB
Dolar (Reuters)
Share :

NEW YORK - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) menguat moderat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya dan pulih dari pelemahan awal terhadap safe-haven yen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena data penjualan ritel AS yang lebih baik dari perkiraan mengurangi kekhawatiran bahwa ekonomi AS dapat menuju resesi.

Kekhawatiran atas resesi telah meningkat pada Rabu (14/8/2019), mendorong kenaikan mata uang Jepang terhadap greenback, setelah kurva imbal hasil surat utang AS terbalik untuk pertama kalinya dalam 12 tahun.

Baca juga: Dolar AS Menguat di Tengah Kekhawatiran soal Ekonomi Eropa

Namun, mengutip antaranews, yen mundur pada Kamis (15/8/2019) setelah data menunjukkan penjualan ritel AS melonjak pada Juli, membantu meredakan kekhawatiran pasar keuangan tentang ekonomi AS, yang telah menikmati ekspansi terpanjang dalam sejarah negara itu.

"Dengan seluruh dunia meluncur ke jurang, angka penjualan ritel Juli menunjukkan konsumen AS bangkit kembali untuk menyelamatkan sekali lagi," Michael Pearce, ekonom senior AS di Capital Economics, mengatakan dalam sebuah catatan.

Baca juga: Dolar Ditutup Melemah Terhajar 6 Mata Uang Lainnya

Penjualan ritel AS naik pada Juli karena konsumen membeli sejumlah barang bahkan ketika mereka mengurangi pembelian kendaraan bermotor, yang dapat membantu meredakan ketegangan pasar keuangan tentang kesehatan ekonomi AS.

Dolar naik 0,11 persen terhadap yen. Indeks dolar AS, yang melacak greenback versus euro, yen, sterling dan tiga mata uang utama lainnya, naik 0,11 persen menjadi 98,095, mendekati level tertinggi dua minggu.

Baca juga: Dolar AS dan Poundsterling Kompak Alami Pelemahan

Pasar obligasi AS terus menunjukkan tanda kehati-hatian dengan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 30-tahun merosot ke rekor terendah di bawah dua persen dan obligasi pemerintah bertenor 10-tahun yang menjadi acuan turun ke palung tiga tahun pada Kamis (15/8/2019).

Pembalikan bagian dari kurva imbal hasil obligasi pemerintah AS minggu ini akan "akan bertahan selama periode waktu tertentu" yang akan diambil sebagai sinyal bearish untuk ekonomi AS, Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengatakan pada Kamis (15/8/2019).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya