Indonesia Kaya dengan Batu Bara hingga Sawit, Presiden Jokowi: Itu Tidak Cukup

Taufik Fajar, Jurnalis
Jum'at 16 Agustus 2019 11:19 WIB
Jokowi Pidato Kenegaraan (Okezone)
Share :

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Indonesia keluar dari kutukan Sumber Daya Alam (SDA). Hal tersebut Jokowi sampaiakan dalam pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan DPD-DPR RI.

Baca Juga: Hadapi Persaingan Global, Jokowi Sebut Cara-Cara Lama Harus Ditinggalkan

Menurut Jokowi, Indonesia memang kaya akan SDA. Akan tetapi, tak cukup dengan itu, Indonesia harus bisa mengolah SDA itu sendiri.

"Memang negara kita ini kaya bauksit, batu bara, kelapa sawit, ikan, dan masih banyak lagi. Tapi tidak cukup di situ," ujar di Gedung MPR-DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

 Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Izin ke DPR Pindahkan Ibu Kota ke Kalimantan

Untuk mengolah itu menurut Jokowi, pemerintah harus melakukan hilirisasi industri. Sehingga, mendapatkan nilai tambah lebih serta mendapatkan pendapatan untuk negara.

"Kalau kita melakukan hilirisasi industri kita pasti bisa melompat lagi. Kita bangun industri pengolahan bauksit sehingga impor alumina tidak perlu dilakukan," jelasnya.

Menurutnya, dengan membangun pabrik pengolahan sendiei bisa mengurangi impor batu bara hingga bauksit. Dengan pembangunan in bisa meningkatkan nilai tambah empat kali lipat.

"Kita bangun hilirisasi industri batu bara menjadi (Dimethyl Ether) DME sehingga kita bisa mengurangi impor jutaan ton LPG setiap tahunnya. Kita bangun hilirisasi industri nikel menjadi ferro nikel sehingga nilai tambah nikel kita akan meningkat 4 kali lipat,” jelasnya.

Jokowi menambahkan, Indonesia harus berani untuk melakukan hilirisasi industri. Hal ini serta merta untuk kemajuan Indonesia itu sendiri.

"Kita harus berani memulai dari sekarang beberapa lompatan kemajuan sudah kita lakukan," kata Jokowi

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya