Mata Uang Safe Haven Dibayang-bayangi Harapan Stimulus Meningkat

, Jurnalis
Senin 19 Agustus 2019 11:37 WIB
Yen (Reuters)
Share :

Pada Mei, pemerintah AS memasukkan daftar hitam Huawei, menuduh pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia itu melakukan spionase dan pencurian kekayaan intelektual. Tuduhan tersebut, yang diperselisihkan oleh Huawei, merupakan eskalasi serius dalam perang dagang AS-China.

Departemen Perdagangan AS diharapkan untuk memperpanjang penangguhan hukuman yang diberikan kepada Huawei Technologies yang memungkinkan perusahaan China untuk membeli pasokan dari perusahaan AS sehingga dapat melayani pelanggan yang sudah ada, dua sumber yang akrab dengan situasi tersebut mengatakan kepada Reuters, Jumat (16/8/2019).

Namun, Presiden AS Donald Trump pada Minggu (18/8/2019) mengatakan dia tidak ingin Amerika Serikat melakukan bisnis dengan Huawei China atau alasan keamanan nasional, menimbulkan keraguan atas keputusan tersebut.

Sementara itu penolakan untuk Huawei dapat dengan mudah memicu serangan penghindaran risiko lainnya, mata uang sensitif risiko tampaknya telah menemukan beberapa dukungan untuk saat ini.

Dolar Australia naik 0,2 persen menjadi 72,21 yen, sedangkan dolar Selandia Baru naik 0,1 persen menjadi 68,36 yen.

Emas, aset safe-haven lain, turun 0,3 persen di pasar spot menjadi 1.509,30 dolar AS per ounce.

Bank sentral China (PBOC) meluncurkan reformasi suku bunga utama pada Sabtu (18/8/2019) untuk membantu mengarahkan biaya pinjaman yang lebih rendah bagi perusahaan dan mendukung ekonomi yang melambat yang telah dirugikan oleh perang dagang dengan Amerika Serikat.

Rincian stimulus China datang setelah media Jerman melaporkan bahwa pemerintah Jerman mungkin terbuka untuk menjalankan defisit fiskal guna mendorong pertumbuhan.

China dan Jerman adalah dua eksportir global utama yang memainkan peran penting dalam perdagangan dunia, sehingga setiap langkah untuk meningkatkan kedua ekonomi tersebut adalah positif untuk prospek ekonomi global.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya