“Investasi kira-kira USD350 juta kita juga minta paling tidak USD46 tarif per ton. Kita agak murah-murah sedikitlah target kita enggak banyak-banyak sebetulnya 2 juta setahun sudah cukup. 2 juta ton gede ya,” jelasnya.
Sementara itu, perseroan memproyeksikan raihan penjualan sepanjang tahun ini mencapai Rp3,759 triliun dan sudah terealisasi sekitar Rp1,125 triliun pada periode yang berakhir Juni 2019. Capaian tersebut lebih rendah dari prognosa periode serupa tahun ini yang di target Rp1,296 triliun.
Untuk laba setelah pajak berhasil dibukukan pada semester I sekitar Rp16,830 miliar atau lebih tinggi dari prognosa sebesar Rp9,183 miliar. Dalam RKAP 2019 dicanangkan mencapai Rp103,963 miliar.
Adapun, total aset Inka diperkirakan mencapai Rp6,583 triliun. Sedangkan saldo kas serta bank sekitar Rp969,736 miliar.
(Feby Novalius)