Menurutnya, jika memang diperlukan maka harus memangkas pos pengeluaran lainnya. Kata dia, pos utama keuangan adalah untuk membayar kewajiban, investasi, asuransi, dan konsumsi.
"Maka otomatis yang harus dikurangi adalah konsumsi," katanya.
Senada, Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting Tejasari Assad juga menyebut ambil cicilan untuk rumah dan mobil hal yang memungkinkan. Tapi catatannya, tagihan utang itu harus sepertiga dari pendapatan tiap bulan.
"Kalau lebih dari sepertiga, maka mau enggak kurang pengeluaran lainnya," ujar dia.
Tejasari juga menekankan, sebelum mengambil kedua kredit tersebut, perlu juga memperhatikan akan adanya pengeluaran tambahan. Seperti untuk mobil ada biaya perawatan hingga bensin, sedangkan rumah ada biaya listrik hingga air.
"Itu kan pengeluaran tambahan yang membebani hidup dia, yang sebelumnya enggak ada," kata dia.
(Feby Novalius)