NEW YORK - Harga minyak melemah pada perdagangan Kamis waktu setempat, di tengah kekhawatiran tentang ekonomi global. Selain itu, pelemahan harga minyak merespons pasar ekuitas atas prospek ketidakpastian untuk penurunan suku bunga AS.
Pedagang sedang menunggu pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Jackson Hole, Wyoming, pada hari ini. Keputusan tersebut dinilai dapat menunjukkan apakah Bank Sentral AS akan terus menurunkan suku bunga.
Baca Juga: Stok Minyak AS Turun, Brent Naik Jadi USD60,30/Barel
Minyak mentah Brent, LCOc1, turun 38 sen, atau 0,6%, menjadi USD59,92 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS CLc1 mengakhiri sesi 33 sen, atau 0,6% lebih rendah pada USD55,35.
"Pasar mengalihkan fokus hari ini ke tajuk berita makro dengan komentar dari Jackson Hole kemungkinan akan diprioritaskan dalam hal ini," kata Presiden Ritterbusch and Associates Jim Ritterbusch, dikutip dari Reuters, Jumat (23/8/2019).
Pidato Jackson Hole penting untuk pergerakan harga minyak karena sinyal dari Fed tentang pelonggaran moneter mempengaruhi dolar AS, yang saat ini melemah terhadap sekeranjang mata uang. Mata uang AS yang lebih lemah cenderung mendukung harga minyak.
Baca Juga: Harga Minyak Stabil, Brent Dipatok USD60,03 per Barel
Kekhawatiran atas dampak dari ketegangan perdagangan AS-China pada ekspansi ekonomi AS terlama dalam catatan mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga bulan lalu untuk pertama kalinya sejak 2008. Pertengkaran perdagangan yang berkepanjangan telah memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan minyak.
Namun, harga Brent naik sekitar 13% tahun ini, didukung oleh pemotongan pasokan yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, dan pemotongan ekspor yang mempengaruhi Iran dan Venezuela yang berada di bawah sanksi AS.
Iran mengatakan pada hari Rabu jika ekspor minyaknya dipotong ke nol, jalur air internasional tidak akan memiliki keamanan yang sama seperti sebelumnya, memperingatkan Washington terhadap peningkatan tekanan pada Teheran.
Harga minyak juga didukung karena persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk minyak mentah berjangka AS, turun sekitar 1,5 juta barel antara Jumat dan Selasa, kata para pedagang, mengutip data dari perusahaan intelijen pasar Genscape.
(Feby Novalius)