PRANCIS - Perusahaan pembuat anggur di Prancis sedang resah untuk melihat apakah Presiden Donald Trump akan menjalankan ancamannya untuk mengenakan tarif impor tinggi atas anggur Prancis yang terkenal itu.
Tarif atas anggur Prancis adalah balasan atas pajak yang dikenakan Perancis untuk barang-barang elektronik Amerika.
Baca juga: Saran Emil Salim agar RI Untung dalam Perang Dagang AS-China
Mengutip VoA Indonesia, Jakarta, Jumat (23/8/2019), Presiden Trump akan menghadiri pertemuan puncak G7 di Perancis yang dimulai pada Sabtu (24/8/2019).
Pajak impor atas barang-barang Amerika yang dibuat oleh Google, Apple, Facebook dan Amazon, disingkat GAFA, diberlakukan oleh Perancis untuk menutup “celah” yang memungkinkan perusahaan Amerika itu membayar pajak sangat rendah, tapi mendapat keuntungan besar.
Baca juga: CEO Apple "Lobi-Lobi" Donald Trump 5 Kali Imbas Panasnya Perang Dagang
Wakil-wakil GAFA menyebut pajak Perancis itu bersifat diskriminatif dan menciptakan preseden yang “mencemaskan.”
Presiden Trump telah berulang kali mengancam akan melakukan tindakan balasan dengan mengenakan tarip impor 100 persen atas anggur Perancis, menurut laporan Bloomberg News.
Baca juga: Perang Dagang AS-China Kian Sengit, Perusahaan Teknologi Kencangkan Ikat Pinggang
Trump yang katanya tidak pernah minum minuman keras, mencuit bulan lalu bahwa “anggur Amerika lebih enak dari anggur Perancis.”
Orang Amerika membeli anggur Perancis dan minuman beralkohol senilai AS$1,8 miliar tahun lalu.
(Fakhri Rezy)