JAKARTA - Bank Indonesia menerapkan standar Quick Response (QR) Code untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking yang disebut QR Code Indonesian Standard (QRIS). Rencananya implementasi QRIS secara nasional efektif berlaku mulai 1 Januari 2020.
Peluncuran QRIS merupakan salah satu implementasi Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025, yang telah dicanangkan pada Mei 2019 lalu.
Baca Juga: Berlaku 1 Januari 2020, Ini Aturan Khusus QR Code Indonesia
Transaksi dengan QRIS, disebut-sebut akan menguntungkan pembeli dan penjual. Mengapa? karena transaksi berlangsung efisien melalui satu kode QR yang dapat digunakan untuk semua aplikasi pembayaran pada ponsel. Transaksi dengan QRIS juga langsung terjadi, karena prosesnya cepat dan seketika sehingga mendukung kelancaran sistem pembayaran.
Sebelum diterapkan, berikut ini 6 Penjelasan mengenai QRIS yang perlu kamu ketahui, seperti dikutip dari Bank Indonesia, Jumat (23/8/2019).
1. Apa itu QRIS?
QRIS (QR Code Indonesian Standard adalah standar QR Code pembayaran untuk sistem pembayaran Indonesia yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPl).
Baca Juga: Seberapa Ampuh QR Code Topang Ekonomi RI?
2. Mengapa perlu menggunakan QR Code?
Inovasi teknologi berkembang cukup pesat pada berbagai aspek ekonomi digital, termasuk sektor pembayaran. Untuk mewujudkan visi Sistem Pembayaran lndonesia 2025, diperlukan dukungan inovasi bagi pengembangan ekonomi dan keuangan digital.
Salah satu inovasi yang berkembang dan mulai banyak digunakan adalah layanan pembayaran digital berbasis QR Code. Bank Indonesia melihat manfaat cara pembayaran tersebut untuk mendorong efisiensi perekonomian
3. Mengapa perlu adanya Standar Nasional QR Code?
Standar Nasional QR Code diperlukan untuk mengantisipasi inovasi teknologi dan perkembangan kanal pembayaran menggunakan QR Code yang berpotensi menimbulkan fragmentasi baru di industri sistem pembayaran, serta untuk memperluas akseptasi pembayaran nontunai naSIonal secara lebih efisien. Dengan satu QR Code, penyedia barang dan jasa (merchant) tidak perlu memiliki berbagai jenis QR Code dari berbagai penerbit.