JAKARTA - Musim pencatatan laporan keuangan akan segera berakhir. Namun, sudah terlihat beberapa perusahaan saham yang melantai di Wall Street saat perang dagang seperti saat ini.
Laporan keuangan kuartal II-2019 menjadi perhatian bagi semua investor. Hal ini dikarenakan beban kuartal tersebut sangatlah berat terutama ekonomi yang melambat.
Banyak analis dan investor mencoba menilai dampak perang perdagangan AS-China. Perusahaan lintas industri termasuk semikonduktor, industri, dan teknologi mengalami kebuntuan perdagangan di tengah ketidakpastian di lingkungan makro.
Baca juga: AS-China Mulai Damai, Wall Street Bangkit Lagi
Oleh karena itu, melansir Business Insider, Jakarta, Selasa (27/8/2019), berikut perusahaan-perusahaan yang menjadi top gainer alias cuan dan top loser alias bocuan di kuartal II-2019.
Top Gainer
5. Lyft
Pergerakan saham dalam sehari: 8%
Laporan pendapatan kuartal kedua Lyft:
Pendapatan: USD867 juta di atas ekspektasi analis USD809 juta,
Laba per saham: turun 0,68% di atas ekspektasi analis di USD1,74.
Target: Pendapatan USD3,47 miliar untuk 2019.
Baca juga: Sikap Donald Trump pada Perang Dagang Jadi Sentimen Positif Wall Street
4. Lowe's
Pergerakan saham dalam sehari: 13%
Laporan pendapatan kuartal kedua Lowe:
Pendapatan: USD20,99 miliar di atas ekspektasi analis di USD20,96 miliar.
Laba per saham: USD2,15 di atas ekspektasi analis USD2,013.
Laba bersih: USD1,70 miliar di atas ekspektasi analis USD1,58 miliar.
Penjualan: Meningkat 2,3% dari periode yang sama tahun lalu.
Baca juga: Daya Beli Konsumen Meningkat, Wall Street Ditutup Menguat
3. Target
Pergerakan saham dalam sehari 18%.
Laporan pendapatan kuartal kedua Target:
Pendapatan: USD18,42 miliar di atas ekspektasi analis USD18,25 miliar.
Laba per saham: USD1,82 di atas ekspektasi analis USD1,62.
Laba: USD1,32 miliar naik 17% dari periode yang sama tahun lalu.
Penjualan: naik 3,4% dari tahun lalu.
2. Match Group
Pergerakan saham dalam sehari 20%.
Laporan penghasilan kuartal kedua Match Group:
Pendapatan: USD498,0 juta di atas ekspektasi analis USD489,2 juta.
Laba per saham: USD0,430 di atas ekspektasi analis USD0,405.
Pelanggan Tinder rata-rata: 5,2 juta naik 37% dari tahun ke tahun.
Pendapatan rata-rata per pengguna: USD0,58 naik 1,8% tahun-ke-tahun.
1. Roku
Pergerakan saham dalam sehari: 22%.
Laporan pendapatan kuartal kedua Roku:
Pendapatan: USD250,1 juta di atas ekspektasi analis USD224,46 juta.
Laba per saham: USD0,08 di atas ekspektasi analis minus USD0,21.
Pendapatan rata-rata per pengguna: USD21,06 naik USD2,00 dari kuartal pertama.
Rugi bersih: USD9,33 juta di atas ekspektasi analis USD23,6 juta.
Top Loser
5. Uber
Pergerakan saham harian: -12%.
Laporan pendapatan kuartal kedua Uber:
Pendapatan: USD2,87 miliar di bawah ekspektasi analis di USD3,05 miliar.
Laba per saham: minus USD4,72 di bawah ekspektasi analis di minus USD3,23.
Rugu bersih: USD5,24 miliar di mana sesuai perkiraan.
Penjualan kotor: USD15,76 miliar.
4. Square
Pergerakan saham harian minus 15%.
Laporan pendapatan kuartal kedua Square:
Laba: USD0,210 di atas ekspektasi analis diUSD0,163.
Pendapatan: USD562,8 juta di bawah ekspektasi analis di USD557,8 juta.
Volume pembayaran kotor: USD26,8 juta di bawah ekspektasi analis di USD26,9 juta.
Perkiraan pendapatan kuartal III-2019: USD590 juta hingga USD600 juta, dibandingkan perkiraan USD599,5 juta.
3. Beyond Meat
Pergerakan saham harian minus 17%.
Laporan pendapatan kuartal kedua Beyond Meat:
Laba per saham: kerugian USD0,24 per saham di bawah ekspektasi analis di USD0,08 per saham.
Pendapatan: USD67,3 juta di atas ekspektasi di USD50,7 juta.
2. Macy's
Pergerakan saham satu hari (-18%).
Laporan pendapatan kuartal kedua Macy:
Laba per saham disesuaikan: USD0,28 di bawah ekspektasi analis di USD0,45.
Pendapatan: USD5,55 miliar di bawah ekspektasi analis di USD5,56 miliar
2019 target laba per saham yang disesuaikan: USD2,85 hingga USD3,05, dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya dari USD3,05 hingga USD3,25.
1. Fitbit
Pergerakan saham harian minus 20%
Laporan pendapatan kuartal II Fitbit:
Pendapatan: USD314 juta, di atas perkiraan analis di USD 312 juta.
Laba per saham: minus USD0,14 di atas ekspektasi analis di USD0,18.
Target pendapatan: Menurunkan titik tengah prospek pendapatan 2019 menjadi USD1,455 miliar dari USD1,55 miliar.
(Fakhri Rezy)