Satya menyatakan, sebenarnya terdapat banyak bankir berkinerja baik yang cocok untuk menjabat posisi Direktur Utama BTN. Kata dia, penunjukkan Suprajarto itu malah membuat jenjang karir bankir semakin tidak jelas.
"Bank itu ada BUKU I, BUKU II, BUKU III, dan BUKU IV. Sehingga kalau kelasnya BRI dibanding kelasnya BTN yah beda. Nah ini kan bisa menyebabkan kemarahan bankir-bankir senior BRI," kata dia.
Menurutnya, jika hanya memperhatikan kepentingan internal, Serikat Pekerja BTN tak akan menolak jika Suprajarto menjadi pucuk pimpinan. Namun agar hal serupa tak terulang, pihaknya memilih untuk menolak keputusan Rini Soemarno itu.
"Kami meminta kepada Menteri Negara BUMN untuk menghormati prinsip-prinsip good governance dan pelaksanaan manajemen karir bankir dilingkungan BUMN melalui sistem merit yang baik dan terbuka," ungkapnya.
(Fakhri Rezy)