RI Perkuat Kerjasama Ekonomi dengan Kuwait

Maghfira Nursyabila, Jurnalis
Selasa 03 September 2019 16:24 WIB
Menteri Luar Negeri Retno di Kuwait. (Foto: Okezone.com/Kemenlu)
Share :

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendapat kesempatan memimpin Sidang Komisi Bersama (SKB) perdana RI yang dilaksanakan di Kuwait City. Sidang tersebut dihadiri Menlu Kuwait, Sheikh Sabah Khaled Al-Hamad Al Sabah.

"Pada hari ini kita mengukir sejarah baru hubungan Indonesia-Kuwait dengan digelarnya Sidang Komisi Bersama (SKB) Pertama RI-Kuwait," ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (3/9/2019).

Dalam kunjungan ke Kuwait, Menlu Retno juga melakukan pertemuan dengan Putera Mahkota Shaikh Nawaf Al-Ahmed Al-Jaber Al-Sabah dan Perdana Menteri Kuwait Shaikh Jaber Al Mubarak Al Hamad Al Sabah.

Baca Juga: Bersama Bos BUMN, Menteri Basuki Tingkatkan Kerjasama dengan Timor Leste

“Sidang Komisi Bersama Indonesia dan Kuwait adalah platform yang dapat digunakan untuk memperkuat kerja sama kedua negara terutama di bidang ekonomi” ujar Retno.

Kuwait dan Indonesia adalah dua sahabat dekat dan memiliki banyak kesamaan posisi di berbagai isu Kawasan/internasional.

Dalam Pertemuan SKB, kedua Menlu sepakat pentingnya memperkuat kerjasama ekonomi kedua negara. Beberapa bidang yang dinilai penting untuk diperkuat, antara lain bidang perdagangan, investasi dan kerjasama untuk mengirim pekerja skilled dari Indonesia.

Di bidang perdagangan, kedua Menlu mencatat menurunnya angka perdagangan kedua negara. Oleh karena itu, berbagai upaya harus dilakukan untuk meningkatkan perdagangan kedua negara. Dalam kaitan ini, Menlu Retno sampaikan bahwa Indonesia telah sampaikan usulan untuk membuat FTA antara Indonesia dengan GCC dan meminta agar Kuwait dapat mendukung usulan ini.

Baca Juga: IndoSterling Aset Manajemen Luncurkan Investasi Sambil Beramal

Indonesia dan GCC juga telah menandatangani MoU mengenai pelaksanaan Konsultasi regular di Jakarta tanggal 28 Agustus 2019. Melalui penandatangan MoU ini diharapkan kerjasama ekonomi antara Indonesia dengan enam negara GCC dapat ditingkatkan.

Perdagangan kedua negara juga perlu ditingkatkan diluar sektor minyak dan gas. Menlu Retno menyampaikan beberapa usulan tambahan, antara lain di bidang industri halal, ekonomi digital dan ekonomi kreatif.

Di bidang investasi, Kuwait Foreign Petroleum Company Exploration Company (KUFPEC) dan Kuwait Investment Authority (KIA) menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di sektor upstream dan downstream industri migas di Indonesia. Komitmen KUFPEC untuk meningkatkan investasi di Indonesia disampaikan pada Pertemuan antara Menlu RI dengan CEO KUFPEC di Kuwait City tanggal 1 September 2019.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya