Jokowi pun memaparkan alasan perusahaan asing itu lebih memilih Vietnam. Pasalnya, kata dia, hanya membutuhkan dua bulan mengurus perizinan di Vietnam. "Kita bisa bertahun-tahun. Penyebabnya hanya itu enggak ada yang lain. Oleh sebab itu saya suruh kumpulkan regulasi-regulasinya itu. Larinya ke sana semua," tutur Jokowi.
Jokowi pun mencontohkan saat perusahaan Jepang juga keluar dari Indonesia pada 2017 silam. Kala itu, terdapat 73 perusahaan yang ingin berinvestasi di Indonesia.
"43 ke Vietnam, 11 ke Thailand, dan Filipina dan baru yang berikutnya 10 ke Indonesia," imbuhnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai, persoalan internal mengakibatkan Indonesia gagal bersaing dengan negara lainnya. Padahal, investasi jangka panjang merupakan kunci memenangkan persaingan dalam perlambatan ekonomi global.
"Dan kemungkinan kita bisa memayungi kita dari kemungkinan resesi global yang semakin besar juga ada di situ," paparnya.
(Dani Jumadil Akhir)