JAKARTA - Emas sangat menggiurkan saat ini karena harganya yang terus merangkak naik. Semua kalangan kini tertarik untuk menjadikan emas sebagai salah satu pilihan investasinya, tak terkecuali para milenial.
Harga emas Antam kini mencapai angka tertinggi di Rp775.000 per gram, mengalami kenaikan bertahap dari awal tahun yang sebesar Rp665.000 per gram.
Baca Juga: Investasi dari Uang Tip dan Jadi Kaya, Caranya?
Meski saat ini menggiurkan untuk berinvestasi di emas, namun ada yang perlu di perhatikan. Bahwa investasi emas bersifat jangka panjang untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting Tejasari Assad menyatakan, investasi emas tidak bisa dalam jangka waktu yang pendek. Selain keuntungan yang didapatkan jadi tak maksimal, bahkan malah bisa membuat kerugian.
Dia menjelaskan, dalam investasi emas ada harga jual dan harga beli yang selisihnya berkisar 10%-15% dari harga dasar. Hal ini perlu diperhitungkan untuk memastikan keuntungan yang bisa didapatkan.
Baca Juga: Bingung Beli Rumah atau Sewa? 5 Hal Ini Bantu Temukan Jawaban
Artinya, jika membeli emas dengan harga dasar di hari itu Rp700.000, dan dalam dua minggu selanjutnya harga dasar emas naik menjadi Rp750.000, maka ketika menjualnya akan dikenakan selisih 10%-15%.
Dengan asumsi selisihnya 10% dari harga dasar atau berarti setara Rp75.000, maka saat menjual emas tersebut nominal uang yang didapatkan menjadi Rp675.000, malah berkurang dari nilai investasi awal yang sebesar Rp700.000.