"Jadi ini investasi jangka panjang. Enggak bisa satu atau dua bulan, mininal satu atau dua tahun. Harganya memang mengikuti inflasi, tapi kan inflasi itu lambat kenaikkannya," ujarnya kepada Okezone.
Dia menjelaskan, saat ini harga emas mengalami kenaikan karena adanya perang dagang antara China dan Amerika Serikat yang membuat perekonomian kedua negara itu melemah. Investor mencari instrumen investasi yang aman (safe haven), salah satunya emas.
Hal ini yang membuat harga emas sangat berkilau di sepanjang tahun 2019. Sehingga sangat menarik untuk memiliki investasi emas ketika harganya terus menunjukkan kenaikan.
Teja menyatakan, investor perlu memperhatikan kemungkinan kedepan kenaikan harga emas tidak secepat dan sebesar saat ini. Meski diperkirakan perang dagang AS dna China masih akan terus berlanjut.
"Enaknya kalau sudah beli dari tahun lalu, keuntungannya jadi besar saat ini. Tapi kalau mau investasi di saat harga tinggi seperti ini, bisa saja. Tapi perhitungkan potensi keuntungan kedepannya. Ini investasi yang memang jangka panjang," kata dia.
(Feby Novalius)