4. Empire State Nuansa Jepang
Melihat tradisi dan harmoni alam, arsitektur Jepang memiliki sejarah yang sangat panjang. Struktur lebih dinaikkan dari tanah, dengan pintu geser yang membuat ruang sesuai dengan ciri khasnya.
Banyak kuil dan kuil spektakuler negara dengan gaya ini masih berdiri.
5. Renaissance Empire State
Arsitektur Renaissance berasal di Florence pada awal abad ke-15. Arsitek pada waktu itu menolak keruwetan gaya Gotik, alih-alih memilih untuk kembali ke kesederhanaan dan proporsi seimbang dari klasisisme Romawi.
Lengkungan dan kubah bundar dihidupkan kembali, dan arsitek berusaha keras untuk menciptakan struktur yang menarik untuk perasaan emosi. Bangunan seperti Katedral Florence dan Basilika San Lorenzo membuktikan bahwa mereka berhasil dalam ambisi mereka.
6. Empire State zaman Romawi Kuno
Arsitektur Romawi mengikuti seni klasik seperti Doric, Ionic, dan Corinthian. Terlepas dari penghormatan terhadap warisan Yunani Kuno ini, arsitek Romawi adalah inovator hebat dan mengembangkan teknik konstruksi baru mereka sendiri.
Sebagai contoh, mereka adalah peradaban pertama yang menggunakan lengkungan untuk mendukung struktur mereka.