JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut, pentingnya teknologi dalam dunia transportasi. Bahkan, menurutnya, kehadiran teknologi itu di dunia transportasi tidak bisa ditolak.
Sebab teknologi di sektor transportasi datang begitu cepat. Dia mencontohkan angkutan taksi yang berevolusi begitu cepat mulai dari taksi pangkalan, argometer, hingga berbasis online.
Baca Juga: Ingat Pesan B.J Habibie, Jusuf Kalla: Penguasaan Teknologi Penting
Ketika muncul taksi argometer, para taksi pangkalan mengajukan protes kepada pemerintah. Namun seiring berjalannya waktu, para taksi pangkalan mulai masuk menuju taksi argometer.
Kemudian munculah aplikasi taksi online yang membuat geram taksi argometer. Namun seiring berjalannya waktu, taksi argometer banyak juga yang bergabung dengan taksi online.
"Saya ingat dulu taksi biasa, begitu ada taksi meteran ini protes taksi pangkalan karena bisa mati. Lakukan demo ke Blue Bird. Begitu ada taksi online, sekarang Blue Bird demo taksi online. Begitu ada kerja sama, terjadi kolaborasi baik. Jadi teknologi jangan ditolak, tapi dikolaborasikan," ujarnya di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Contoh lainnya adalah pada saat muncul Gojek dan Grab. Ketika itu banyak ojek pangkalan yang geram karena dinilai ojek online mengambil jatah penghasilan mereka.
"Karena perubahan itu jadi masalah sosial misalnya ke sopir. Saat ada Gojek, ojek pangkalan protes lakukan demo. Sekarang mereka ojek pangkalan masuk ke Gojek, selesai semua. Jadi teknologi dan sistem perlu keterampilan," jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut JK, dirinya mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak muda untuk menguasai teknologi. Pasalnya, tanpa ketrampilan tersebut, teknologi transportasi tak bisa dimanfaatkan dengan baik.
"Anak-anakku di pendidikan ini perlu maju. Karena, teknologi sangt berkembang di manapun. Di darat dulu buskota jadi busway, bergeser ke MRT ke LRT, taksi dari pangkalan ke meter lalu jadi online. Semua bergerak dengan teknologi. Artinya kemampuan kita dapat disampaikan apabila kita kuasai sistem dan teknologi," jelasnya.
Baca Juga: Pesan BJ Habibie yang Selalu Diingat Menteri Susi
(Rani Hardjanti)