Adapun proyek akan mulai dilakukan pada 2022 atau dua tahun setelah preparatory survey selesai. Pasalnya, pemerintah perlu melakukan pembebasan tanah selama kurun waktu tersebut. Baru kemudian pembangunan proyek bisa dimulai.
"Kita harapkan Mei 2020 JICA akan memberikan hasil awal survei. Saya harap mapping lokasi bisa diberikan lebih awal untuk kita segera melakukan pembebasan tanah," ucapnya.
Dengan adanya kereta semi cepat ini diharapkan perjalanan Jakarta-Surabaya dapat ditempuh dalam waktu 5,5 jam dari sebelumnya hingga 9 jam. Adapun panjang perlintasan mencapai 715 kilometer dan kecepatan rata-rata 160 km per jam.
"Ini pasti memberikan suatu alternatif bagi masyarakat dari Jakarta ke Surabaya, dan Surabaya ke Jakarta dan bisa menjadi alternatif dengan moda angkutan yang lain," kata Budi.
(Feby Novalius)