Para negara penghasil minyak dari seluruh dunia melakukan pertemuan di Moskow selama seminggu untuk membahas berbagai hal. Adapun pembahasannya dari mulai prospek energi global hingga tantangan dalam pengembangan energi terbarukan.
Menurut Pangeran Abdulaziz, ada beberapa kekhawatiran kekuatan resesi yang terlihat. Akan tetapi dirinya menganggap hal ini hanyalah pandangan orang yang skeptis ke tantangan masa depan.
"Satu-satunya cara untuk mengatasi persepsi negatif ini adalah resolusi cepat untuk masalah perdagangan, "kata Pangeran Abdulaziz.
"Dengan perjanjian kami dengan OPEC + kami seharusnya memproduksi 10,3 juta barel per hari, kami memilih untuk secara sukarela mengurangi produksi minyak kami ke tingkat yang lebih rendah dari itu," tambahnya.
Pangeran Abdulaziz pada hari Rabu mengatakan bahwa aliansi OPEC+, kelompok negara-negara OPEC dan non-OPEC berkomitmen untuk mempertahankan pemotongan pasokan minyak untuk mengendalikan harga. Hal ini dikarenakan harga minyak melampaui perkiraan sementara dan pergerakan jangka panjang.
Pangeran Abdulaziz memulai diskusi utamanya di Russia Energy Week pada hari Rabu dengan memuji perjanjian OPEC +, serta aliansi energi strategis antara Arab Saudi dan Rusia. "Kami bersekutu karena ada banyak alasan dalam aliansi kami," kata Pangeran Abdulaziz.
(Fakhri Rezy)