JAKARTA - Bayangan seperti apa konsep ibu kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim) mulai tergambar. Misalnya, akan ada 200.000 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang pindah ke sana. Kemudian, fasilitas seperti kereta bandara juga akan dibangun di sana.
Okezone kembali merangkum fakta-fakta terkini terkait ibu kota baru di Kalimantan Timur, Sabtu (5/10/2019):
1. Kriteria Lokasi Ibu Kota Baru
Ketua Tim Komunikasi Ibu kota Negara (IKN)/Sekretaris Menteri PPN/Bappenas Himawan Hariyoga Djojokusumo mengatakan, ada tujuh kriteria penentuan lokasi ibu kota negara, yaitu: lokasi strategis, tersedia lahan luas, bebas bencana, tersedia sumber daya air, dekat dengan kota excisting yang sudah berkembang, potensi konflik sosial rendah; dan memenuhi perimeter pertahanan dan keamanan.
Baca Juga: Urbanisasi Rendah, Sri Mulyani Harapkan Peningkatan PDB dari Ibu Kota Baru
Berdasarkan kriteria tersebut, lalu tersaring tiga lokasi di luar Jawa yang aman dan bebas terhadap risiko bencana gempa bumi, gunung berapi dan tsunami.
“Kalimantan relatif rendah risikonya. Kalau Sumatra masih bagian barat, tidak di tengah Indonesia,” ungkap Himawan.
2. Smart City di Ibu Kota Baru
Konsep smart city dinilai sebagai solusi pemerataan pembangunan di Indonesia dan keberlanjutan proyek pemindahan ibu kota negara.
“Tiap negara dalam pemindahan ibu kotanya memiliki pertimbangan dan alasan masing-masing,” ungkap alumni Teknik Sipil ITS Lucia Karina.
Baca Juga: Ibu Kota Baru Bakal Dilengkapi Kereta Bandara
Kunci sukses dan terpenting dalam pemerataan pembangunan di Indonesia adalah konsep Kota Cerdas (Smart City). Konsep tersebut berpedoman pada tiga faktor penting yakni ekonomi, lingkungan, dan komunitas masyarakat.
“Tiga poin tersebut merupakan rangkuman dari 17 poin Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi fokus dunia,” katanya.