JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan soal menteri yang paling jarang hadir dalam rapat koordinasi (rakor) selama 5 tahun terakhir. Dia adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
"Menteri PUPR sebenarnya yang paling susah hadir ikut rakor," ungkap Darmin saat umpul bersama beberapa menteri yang berada di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di kantornya, Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Baca Juga: Hari Terakhir Kerja, Menko Darmin "Ngeteh" Bareng Sri Mulyani hingga Airlangga Hartarto
Meski demikian, Darmin mengaku tak masalah soal 'absennya' Basuki dari rakor. Kata dia, hal itu dilakukan terpaksa oleh Basuki, mengingat banyak proyek pembangunan infrastruktur yang harus diawasi dan ditinjau langsung, bahkan itu dilakukan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Bukannya karena dia enggak mau hadir, tapi karena ke lapangan terus dengan Pak Jokowi. Saya mengerti itu," katanya.
Sebenarnya, lanjut Darmin, dirinya tak mempermasalahkan soal seberapa sering hadirnya menteri saat rapat. Menurut dia, yang terpenting ada perwakilan menteri tersebut yang hadir, sehingga rapat tetap bisa berlangsung dengan baik.
"Kalau selalu harus menterinya, enggak lah. Jadi walau menterinya enggak datang bisa diwakilkan dirjen atau deputinya, kan kita semua saling berkoordinasi," ungkapnya.
Darmin sendiri mengaku, bukan hal mudah untuk mengoordinasi setidaknya sepuluh kementerian yang di bawah naungannya. Oleh sebab itu, dirinya harus berjiwa bijaksana jika ada menteri yang tak bisa hadir ataupun berselisih pendapat dalam rapat.
Menurutnya, dia harus mampu melihat situasi yang tepat untuk menegur saat ada kesalahan, juga untuk hadir meredakan permasalahan satu sama lain.
"Itulah koordinasi itu susah. Menko itu harus wise (bijaksana), kadang-kadang injak kaki, tapi tangan kanan juga harus elus-elus punggung," kata dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)