JAKARTA - Jumlah jutawan di dunia tumbuh hampir 47 juta selama setahun terakhir. Bahkan, studi terbaru mengatakan mereka sekarang memiliki hampir setengah dari kekayaan dunia.
Menurut Global Wealth Report dari Credit Suisse dilansir dari CNBC, Selasa (22/10/2019), jumlah total jutawan di dunia meningkat sebesar 1,1 juta dari pertengahan 2018 hingga pertengahan 2019. Hal ini terlepas dari perang dagang serta perlambatan pertumbuhan global dan pasar saham yang bergejolak.
Kini, 46,8 juta jutawan dunia memiliki harta gabungan senilai USD158,3 triliun. Harta tersebut setara dengan 44% dari total kekayaan dunia.
Baca juga: Kilas Balik, Begini Surat Bantuan untuk Orang Miskin Tahun 1947
Amerika Serikat masih memimpin dunia dalam jumlah total jutawan dan pertumbuhan. Selama tahun lalu, AS menambah 675.000 jutawan baru, sehingga totalnya menjadi 18,6 juta. Jepang menambahkan 187.000 sehingga totalnya menjadi lebih dari 3 juta. China, yang ekonominya melambat karena ketegangan perdagangan, masih menambah 158.000 jutawan baru, sehingga totalnya menjadi 4,5 juta.
Australia menjadi negara dengan penurunan jumlah jutawan terbesar. Populasi jutawan di Negeri Kanguru ini turun sebesar 124.000 menjadi 1,2 juta saja. Namun, banyak dari penurunan itu disebabkan nilai tukar, apalagi jutawan diukur dalam dolar AS.
Meskipun AS lebih unggul dari China soal jutawan, China sekarang mengkudeta AS untuk pertama kalinya dalam jumlah 'kekayaan global.'
Semua sorotan kekayaan tersebut telah menjadi topik utama dalam pemilihan umum yang demokratis. Elizabeth Warren dan Bernie Sanders sama-sama mengusulkan pajak kekayaan saat mereka berkampanye untuk presiden.
Proposal mereka akan dikenakan pajak atas akumulasi aset dan tabungan, bukan hanya pendapatan. Setengah dari bagian bawah populasi dunia berjumlah kurang dari 1% dari kekayaan global. 90% terbawah dari populasi orang dewasa di dunia, sekitar 4,5 miliar orang dewasa, merupakan 18% dari kekayaan global.