HOUSTON - Harga minyak bergerak bervariasi pada perdagangan Selasa, mengurangi kerugian tajam sebelumnya. Investor fokus bahwa tanda-tanda ketegangan perdagangan AS-China dapat mereda bulan depan.
Minyak mentah brent ditutup pada USD61,59 per barel, naik 2 sen, setelah jatuh ke USD60,66. Minyak mentah West Texas Intermediate AS berakhir 27 sen lebih rendah pada USD55,54 per barel, setelah sebelumnya mencapai sesi rendah USD54,61.
Baca Juga: Harga Minyak Akhirnya Turun Akibat Meningkatnya Stok di AS
Amerika Serikat dan China terus mengerjakan perjanjian perdagangan sementara, tetapi tidak mungkin selesai tepat waktu. Para pemimpin AS dan China rencananya akan menandatangani perjanjian sementara di Chili pada bulan depan.
Tetapi tanda-tanda ketegangan antara Amerika Serikat dan China setelah perang dagang hampir 16 bulan masih berlangsung dan telah berdampak besar pada harga minyak mentah. Pelaku pasar percaya bahwa perang dagang membuat khawatir investor dan memperlambat pertumbuhan ekonomi global sehingga menekan permintaan minyak.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Terus Naik Usai Sinyal Perdamaian AS-China
"Setelah ekuitas berubah hijau, minyak mentah menemukan tawaran dan telah rally dari posisi terendah," kata Direktur Energi Mizuho Robert Yawger, dikutip dari Reuters, Rabu (30/10/2019).
Selain perang dagang, harga minyak dipengaruhi persediaan produk olahan AS yang terlihat menurun di minggu lalu karena produksi kilang berjalan relatif rendah. Stok bensin kemungkinan turun 2,2 juta barel, sementara minyak sulingan mencakup diesel dan minyak pemanas turun 2,4 juta barel.