Sebagai informasi, perusahaan ini mengalami masalah keuangan yang teramat berat. Hal tersebut dikarenakan perusahaan plat merah ini dililit masalah pembayaran polis jatuh tempo kepada para nasabahnya.
Pihak Jiwasraya kepada parlemen bahkan telah menyampaikan bahwa perusahaan membutuhkan likuiditas setidaknya Rp32,89 triliun. Kebutuhan dana ini diperlukan agar rasio solvabilitas atau risk based capital (RBC) sesuai ketentuan minimal 120%.
Menteri BUMN Erick Thohir pun dalam berbagai kesempatan Erick Thohir mengaku ada tiga program prioritas yang akan segera diselesaikannya terlebih dahulu. Ketiga program tersebut adalah menyelesaikan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, pembangunan kilang Cilacap antara PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco, serta penyehatan PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
(Fakhri Rezy)