Industri Tambang Lesu, Bagaimana Pengaruh Bisnis Penjualan Bahan Peledak?

Giri Hartomo, Jurnalis
Selasa 12 November 2019 13:30 WIB
Ilustrasi Pertambangan. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
Share :

JAKARTA - PT Dahana (Persero) mengaku kinerja perusahaan cukup berdampak terhadap lesunya industri pertambangan. Pasalnya, kontribusi bisnis dari Dahana adalah menjual bahan peledak untuk industri pertambangan.

Presiden Direktur Dahana Budi Antono mengatakan, kejadian pada tahun ini sebenarnya hampir sama dengan sektor peristiwa beberapa tahun lalu. Saat itu bisnis bahan peledak perseroan terganggu karena anjloknya harga komoditas batu bara.

Baca Juga: Pabrik Bahan Peledak Dahana Berdiri di Timor Leste pada 2020

“Contoh lima tahun lalu ketika harga batu bara turun, itu berdampak ke Dahana karena suplai bahan peledak,” ujarnya dalam acara ‘Ngopi Bareng BUMN’, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (13/11/2019).

Begitu juga pada tahun ini, bisnis penjualan bahan peledak perseroan sedikit terganggu. Oleh karena itu, Dahana menyiapkan beberapa strategi agar bisnis penjualan bahan peledak bisa tetap jalan.

Misalnnya melakukan kerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk membeli bahan peledak dari Dahana. Karena memang saat ini, pembelian bahan peledak yang dilakukan oleh TNI baru sekitar 13%.

Baca Juga: Pusat Produksi Bahan Peledak Terbesar Se-Asean Ternyata Ada di Subang

Dirinya pun ingin agar TNI bisa meningkatkan pembelian di Dahana menjadi 35%. Pasalnnya, bahan peledak yang diproduksi oleh Dahana juga sudah memiliki sertifkat dan sudah terbukti kualitasnya.

Di sisi lain, lanjut Budi, pihaknnya juga akan mulai merambah bisnis lainnya, seperti properti. Hal ini dilakukan oleh perseroan di Banten dengan membangun asrama.

“Itu makanya kita punya inovasi cotohnya dengan anak militer. Anak militer kan memang fluktuasi. Tapi kita punya proyek lain itu proyek Banten. Jadi bisa tertutup revenuennya,” jelasnnya.

Budi percaya, dengan upaya-upaya yang dilakukan itu, kinerja perusahaan secara keseluruhan tidak terganggu. Karena Perseroan akan mendapatkan uang tambahan dari bisnis lainnya.

“Kalau batu bara anjlok lalu kita ke konstruksi. Infrastruktur. Jadi tidak masalah ke batu bara saja tapi ke konstruksi infrastruktur dan militer,” jelasnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya