JAKARTA - Industri Pertahanan RI yang tergabung dalam Defend ID berhasil mencetak transaksi triliun Rupiah pada ajang bergengsi International Defence Exhibition (IDEX) dan Naval Defence Exhibition (NAVDEX) 2023 di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab.
Salah satu anggota Defend ID yakni PT PAL menandatangani Agreement sebagai tindak lanjut dari kerja sama proyek Landing Platform Dock (LPD) 163 meter senilai USD 410 juta (sekitar Rp6,15 triliun). PT PAL juga menjajaki potensi pasar di PEA pada tahun 2023-2026 diperkirakan sebesar USD509,12 juta (atau sekitar Rp7,64 triliun) untuk Hospital Ship 124 meter, Fast Attack Craft Missile (FACM), dan repeat order Kapal LPD.
Baca Juga:Â Defend ID, Ini Alasan Dibentuknya Holding BUMN Pertahanan
Kemudian PT LEN menandatangani MoU terkait integrasi Tactical Datalink untuk Upgrade Sukhoi SU-27/30 Kemhan PEA dan menjajaki potensi kerja sama dengan Etihad Rail terkait potensi kerja sama dalam pembangunan sistem di 10 stasiun kereta api di PEA.
Di bidang kedirgantaraan, PTDI juga menjajaki potensi kerjasama dengan Angkatan Udara PEA dan Tawazun Council terkait pembelian N219 dan shoot gun CN-235.
Baca Juga:Â Pengamat Militer: Defend ID Langkah Strategis Kemenhan Capai Kemandirian Alutsista TNI
Sementara di bidang persejataan dan amunisi, Dahana dengan LAHAB – EDGE Group menindaklanjuti proyek pembangunan pabrik TNT di Subang dan PT Pindad dengan CARACAL – EDGE Group PEA menindaklanjuti kerja sama joint production senapan.
Besarnya nilai transaksi yang dicapai dan berbagai penandatangan kesepakatan yang dilakukan, membuktikan bahwa Inhan Indonesia berhasil menjadi daya tarik baru dan menunjukkan kemampuan, kualitas serta keunggulan Indonesia di bidang pertahanan.
Follow Berita Okezone di Google News