NEW YORK - Harga emas berjangka ditutup meningkat pada perdagangan Kamis (14/11/2019) waktu setempat. Hal ini dikarenakan investor masih mengkhawatirkan tentang kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Melansir Reuters, New York, Jumat (15/11/2019), harga emas di pasar spot naik 0,7% ke 1.472,66 per ons. Sementara itu emas berjangka AS naik 0,7% ke 1.473,4 per ons.
Baca juga: Harga Emas Antam Semakin Mahal Dibanderol Rp746.000/Gram
"Ada beberapa kekhawatiran tentang perjanjian 'fase satu' sebagai tampaknya ada beberapa poin penting dalam pertanian produk. Akibatnya, kami melihat gelombang pembelian baru (dalam emas)," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Negosiasi perdagangan telah menghantam pembelian pertanian, dengan China tidak menginginkan kesepakatan yang terlihat sepihak Amerika Serikat.
Baca juga: Harga Emas Berjangka Turun Imbas Ketidakjelasan Kesepakatan Dagang AS-China
Ekonom yang disurvei oleh Reuters mengatakan Amerika Serikat dan China tidak mungkin mencapai gencatan senjata permanen selama kedatangan tahun, dan sementara kekhawatiran telah mereda selama resesi A.S., sebuah Rebound ekonomi juga tidak diharapkan dalam waktu dekat.
"Dolar sedikit melemah terhadap mata uang utama bersama dengan pasar ekuitas yang mematikan dari tertinggi baru-baru ini, keduanya adalah faktor tambahan, tambahan, mengapa emas dan perak lebih tinggi," tambah Meger.
Baca juga: Harga Emas Berjangka Ditutup Melemah
Ekuitas di seluruh dunia, hasil Treasury, dan dolar AS jatuh karena bermacam-macam data ekonomi yang lemah dari sekitar globe, yang menambah kekhawatiran terkait perlambatan di ekonomi global.
"Emas harus dalam permintaan yang lebih besar setidaknya dalam jangka pendek karena negosiasi perjanjian parsial dalam perdagangan perselisihan antara AS dan China tampaknya macet, " ujar Analis Commerzbank Daniel Briesemann.
Perang perdagangan dan bank sentral global yang dovish telah mendorong harga emas lebih dari 14% lebih tinggi sepanjang tahun ini.
Sementara itu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Rabu mengatakan bahwa dampak dari tiga penurunan suku bunga tahun ini masih akan terasa sepenuhnya dan tidak ada pemotongan lebih lanjut akan terjadi kecuali ada perubahan "material" dalam prospek ekonomi.
Investor telah membaca itu berarti suku bunga, yang mana Emas sangat sensitif terhadap, dapat ditahan sampai akhir nanti tahun.
Di antara logam mulia lainnya, paladium naik 1,6% menjadi USD1,736,69 per ons. Perak naik 0,6% menjadi USD17,05 per ons, sedangkan platinum naik 0,9% pada USD881,34 per ons.
(Fakhri Rezy)