JAKARTA - Harga emas turun pada akhir perdagangan 22 November karena dolar dan Treasury menguat setelah rilis data ekonomi AS. Data manufaktur dan aktivitas layanan meningkat, membatasi permintaan logam mulia.
Melansir Reuters, Sabtu (23/11/2019), harga emas di pasar spot turun 0,1% pada USD1,462.97 per ounce dan ditetapkan untuk kerugian mingguan 0,3%. Emas berjangka AS diselesaikan tidak berubah pada USD1,463.60 per ons.
Baca Juga: Harga Emas Berjangka Rebound
Logam mulia dianggap sebagai aset yang aman selama masa ketidakpastian politik dan ekonomi, telah melonjak sekitar 14% tahun ini, yang bisa menjadi tahun terbaik dalam sembilan, terutama didorong oleh perang dagang Amerika Serikat dengan Cina.
Presiden A.S. Donald Trump mengatakan bahwa perjanjian perdagangan dengan China "berpotensi sangat dekat" dan dia berdiri dengan keduanya orang-orang Hong Kong, di tengah protes besar-besaran di wilayah tersebut, dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Sementara itu harga logam mulia lainnya, perak tergelincir 0,4% menjadi USD17,02 per ons, tetapi naik selama seminggu, sementara platinium turun 2,5% menjadi USD891,74. Palladium naik 0,8% menjadi USD1,774,05 per ounce dan dengan kenaikan lebih dari 4% sejauh minggu ini, katalis otomatis logam berada di jalur untuk kenaikan mingguan terbesar sejak itu pertengahan September.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)