NEW YORK - Dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat terhadap sekeranjang mata uang pada Rabu (28/11/2019) waktu setempat. Hal ini dikarenakan optimisme AS dalam perang dagangnya dengan China.
Melansir Reuters, New York, Kamis (28/11/2019), Indeks dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,15% pada 98,399. Kenaikan tersebut setelah indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 0,1% bulan lalu.
Baca juga: Dolar AS Menguat Didukung Optimisme Kesepakatan Perang Dagang
Selain itu, pertumbuhan ekonomi AS sedikit meningkat pada kuartal ketiga. Hal ini diluar ekspektasi analis yang memperkirakan melambat pada kuartal III ini.
Data terpisah menunjukkan pesanan baru untuk barang-barang modal utama buatan AS meningkat paling banyak dalam sembilan bulan pada Oktober dan pengiriman meningkat.
Baca juga: Sektor Manufaktur AS Membaik, Dolar AS Menguat
"Dolar pasti didukung oleh data," kata Alfonso Esparza, analis mata uang senior di OANDA di Toronto.
"The Fed telah mengisyaratkan bahwa hal itu dilakukan untuk tahun ini dan data yang baik mengesahkan pemikiran itu," katanya.
Baca juga: Hubungan AS-China Memburuk, Indeks Dolar Menguat
Federal Reserve AS telah memangkas suku bunga tiga kali tahun ini dan mengisyaratkan siklus pelonggaran kreditnya mungkin akan berhenti. Tanda-tanda kekuatan ekonomi AS adalah memberikan kepercayaan pada para pedagang bahwa bank sentral akan mempertahankan biaya pinjaman tidak berubah untuk saat ini.
"Hal lain adalah bahwa ini pada dasarnya adalah akhir minggu untuk pasar A.S dan tidak ada yang mau eksposur dolar pendek masuk ke akhir pekan Thanksgiving," kata Esparza.