JAKARTA - Kompetisi Inovasi Mining and Minerals Industry Institute (MMII) Research Awards 2019 memasuki tahap akhir. Tiga peneliti di bidang pertambangan berhasil keluar sebagai Tiga Terpilih untuk mendapatkan pendanaan guna melanjutkan penelitian hingga ke skala industri dari Holding Industri Pertambangan MIND ID dengan total sampai dengan Rp3 miliar yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.
Pada MMII Research Award 2019, lima finalis mempresentasikan program penelitiannya kepada Dewan Juri, Dewan Advisory Board, dan seluruh CEO anggota Holding MIND ID yang terdiri dari PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT INALUM, dan PT TIMAH Tbk.
Ketua Dewan Juri MMII Research Awards 2019 Ir. Agus Tjahajana Wirakusumah, SE, M.Sc menyatakan bahwa peneliti terpilih dan merupakan hasil dari penyaringan proposal yang dilakukan oleh 8 dewan juri. Di antaranya Prof Dr. Ir. Irwandy Arif (Staf Khusus MESDM), Prof. Dr. Ir. Bambang Suharno (Guru Besar Universitas Indonesia), Prof. Dr. Ir. Bambang Sunendar (Guru Besar Institut Teknologi Bandung), dan Dr. Ir. R. Suchyar (PERHAPI).
"Kelima finalis yang berkompetisi ini telah melewati dua tahapan yakni tahap Seleksi Proposal (8/10) dan Seleksi Presentasi (15/10). Di sesi final ini, Dewan Juri dan Advisory Board MMII menilai dan menentukan secara langsung tiga terpilih. Jadi dalam kompetisi ini tidak ada juara satu, dua atau tiga. Tapi ketiganya adalah yang terpilih dan berhak memperoleh pendanaan,” ujar Agus Tjahajana, Ketua Dewan Juri MMI Research Awards 2019.
Ketiga peneliti terpilih adalah:
- Dr. Eng. Januarti Jaya Eka Putri S.T., M.T dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember dengan judul penelitian “SIBELHIJAU: Inovasi Produk Beton Ramah Lingkungan Dengan Kandungan Mikroba Terkapsulasi dalam Limbah B3” yang memanfaatkan limbah hasil pembakaran batubara (fly ash bottom ash) untuk digunakan kembali sebagai bahan konstruksi pengganti semen.