ADB Pangkas Proyeksi Perekonomian Asia, Indonesia Tetap Dipatok di 5,1%

Hairunnisa, Jurnalis
Rabu 11 Desember 2019 11:59 WIB
Rupiah (Shutterstock)
Share :

China sendiri pertumbuhan ekonominya kini diperkirakan sebesar 6,1% untuk tahun ini dan 5,8% untuk tahun depan akibat ketegangan perdagangan dan lambatnya aktivitas global. Harga daging babi yang naik berlipat, mengakibatkan melemahnya permintaan domestik, terutama belanja rumah tangga.

Namun, pertumbuhan dapat melaju kembali apabila Amerika Serikat dan China dapat mencapai persetujuan perdagangan, jelas laporan tersebut. Pada bulan September, ADB memperkirakan pertumbuhan PDB sebesar 6,2% pada tahun 2019 dan 6,0% pada 2020.

Pertumbuhan ekonomi India kini tampaknya hanya akan naik 5,1% pada tahun fiskal 2019 seiring kejatuhan sebuah perusahaan besar di bidang pembiayaan nonbank pada 2018 yang menimbulkan penghindaran risiko di sektor keuangan dan kredit yang semakin ketat.

ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Pada 2018, ADB memberikan komitmen pinjaman dan hibah senilai USD21,6 miliar atau sekitar Rp302 triliun (dalam krus Rp14.000). ADB yang didirikan pada 1966 ini, terdiri dari 68 anggota, yang 49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya