JAKARTA – PT Asuransi Jiwasraya tengah terlilit masalah gagal bayar yang nilainya cukup besar hingga Rp12,4 triliun. Di tengah kekhawatiran gagal bayar tersebut berhembus desas-desus, bahwa akan ada perlakukan khusus untuk Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya Hary Prasetyo.
Mengomentari hal tersebut, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko membantah bahwa pemerintah ingin mem-beking Hary Prasetyo lantaran pernah bekerja di KSP. Moeldoko memastikan bahwa pihaknya tidak lagi merekrut Hary Prasetyo untuk bekerja di KSP di periode kedua pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin setelah namanya disebut-sebut dalam skandal kasus Jiwasraya yang merugikan negara hingga Rp12,4 triliun.
Baca juga: Selamatkan Jiwasraya, Erick Thohir Minta Izin Bentuk Holding BUMN Asuransi
"Saya jelaskan ini ada yang mulai agak menyimpang jauh, ada isu Pak Hary menantu saya, keponakan, ada bapaknya bos saya. Saya baru kenal Pak Hary itu baru di KSP ini. Kan di sini dalam mencari SDM terbuka, saya jelaskan bahwa Pak Hary kami rekrut setelah keluar dari Jiwasraya. Pada saat beliau di Jiwasraya memiliki catatan yang positif, bagaimana bisa merubah wajah Jiwasraya," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (23/12/2019).