"Kita tidak ada data tersebut, biasanya seminggu sebelum Natal sudah turun jumlah barang yang diangkut sampai seminggu setelah Tahun Baru," jelasnya.
Sementara jika melihat data per minggu pengiriman barang, Zaldy juga mengaku tidak bisa membeberkan jumlahnya. Karena menurutnya, tidak ada data khusus untuk mengetahui jumlah barang yang dikirim setiap harinya.
"Sangat tergantung modalnya. 80% lewat angkutan darat seperti truk. Tapi tidak tidak ada satu pun yang mempunyai data tersebut di Indonesia yang akurat, termasuk pemerintah," kata Zaldy.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)