JAKARTA - Mayoritas masyarakat di Norwegia menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan pribadi. Penjualan mobil listrik di sana pun meningkat dari 2013 hanya 6% menjadi 60% pada 2019.
“60% mobil yang terjual di Maret 2019 adalah bertenaga listrik,” tulis World Economic Forum dalam akun Instagram resminya @worldeconomicforum, Selasa (14/1/2020).
Baca Juga: Soal Mobil Listrik, Menko Luhut: Semua Harus Untung
Dalam mengkampanyekan kendaraan listrik, Norwegia menawarkan keuntungan-keuntungan yang menggiurkan. Bagi warga yang memiliki mobil listrik, pemerintah Norwegia tidak akan menarik pajak kendaraan.
Selain itu, Pemerintah Norwegia juga memberikan tariff tol yang rendah, tidak dikenakan biaya parkir, bahkan bisa masuk ke jalan khusus bus publik.
“Norwegia juga memasangkan titik-titik pengisian daya di setiap bagian negaranya yang membuat perjalanan jauh akan lebih mudah,” tulis World Economic Forum.
Mesin yang dimiliki oleh kendaraan bertenaga listrik juga lebih bersih daripada mesin kendaraan berbahan bakar bensin. Hal ini tentunya menjadi salah satu kunci untuk mengubah iklim menjadi lebih bersahabat.
Baca Juga: Menko Luhut: PLN, Grab dan BPPT Akan Garap SPLU untuk Mobil Listrik
Negara-negara di dunia juga perlu mencontoh Norwegia guna menyimpan bahan bakar fosil dan mengurangi polusi.
Walau gencar mengkampanyekan mobil listrik, Norwegia ternyata masih menjadi salah satu eksportir minyak mentah terbesar di dunia. Bahkan, hasil minyak mentah Norwegia ditargetkan naik sebesar 43% pada 2024 mendatang.
(Feby Novalius)