JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) apresiasi langkah-langkah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam menarik investasi. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan investasi di Indonesia.
Bahkan, Presiden Jokowi mempersilakan Kepala BPKM Bahlil Lahadalia untuk mencatut namanya demi memperlancar investasi.
Baca juga: Jokowi Minta BKPM Kawinkan Investasi Asing dengan Pengusaha Lokal
"Kemarin diselesaikan, misalnya di Provinsi Banten, 2 minggu diselesaikan oleh beliau. Karena saya tahu beliau ini orang lapangan. Meskipun ngancem-ngancemnya pakai bawa nama Presiden. Ini kalau mengancam gubernur, bupati, wali kota, Polda, Polres, saya dengar pakai nama saya," ujar dia pada acara pelantikan badan pengurus pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), masa bakti 2019-2022 di Hotel Raffles Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Namun, Jokowi pun tidak mempermasalahkan namanya dicatut oleh Bahlil. Bahkan, dirinya mempersilakan jika namanya dicatut akan tetapi masalahnya diselesaikan.
Baca juga: Jokowi: RUU Omnibus Law Diajukan ke DPR Minggu Ini
"Buat saya tak ada masalah. Untuk kebaikan enggak ada masalah. Akhirnya selesai, 2 minggu rampung," ungkap dia.
Dia menjelaskan selain soal pembebasan lahan, para investor juga kerap terbentur dengan sulitnya mendapatkan izin. Belum lagi, izin tersebut jumlahnya sangat banyak, mulai dari izin di kabupaten/kota, izin di provinsi, hingga izin di kementerian.
"Regulasi kita ini jumlahnya 42.000 tumpang tindih, yang ini akan kita selesaikan. Maka itu, Minggu ini kami (pemerintah), akan mengajukan omnibus law ke DPR. Dalam omnibus law tersebut, menurut Presiden ada 74 undang-undang yang akan dimintakan revisinya secara sekaligus," pungkas dia.
(Fakhri Rezy)